Search

Senin, 23 November 2009

Dahsyatnya Proses Sakaratul Maut


Datangnya Kematian Menurut Al Qur'an :

1. Kematian bersifat memaksa dan siap menghampiri manusia walaupun kita berusaha menghindarkan resiko-resiko kematian. Katakanlah: "Sekiranya kamu berada di rumahmu, niscaya orang-orang yang telah ditakdirkan akan mati terbunuh itu ke luar (juga) ke tempat mereka terbunuh". Dan Allah (berbuat demikian) untuk menguji apa yang ada dalam dadamu dan untuk membersihkan apa yang ada dalam hatimu. Allah Maha Mengetahui isi hati. (QS Ali Imran, 3:154)

2. Kematian akan mengejar siapapun meskipun ia berlindung di balik benteng yang kokoh atau berlindung di balik teknologi kedokteran yang canggih serta ratusan dokter terbaik yang ada di muka bumi ini. Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendati pun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan: "Ini adalah dari sisi Allah",dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan: "Ini(datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)". Katakanlah: "Semuanya (datang) dari sisi Allah". Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikit pun? (QS An-Nisa 4:78)

3. Kematian akan mengejar siapapun walaupun ia lari menghindar.

Katakanlah: "Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan". (QS al-Jumu'ah, 62:8)

4. Kematian datang secara tiba-tiba.

Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui(dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS, Luqman 31:34)

5. Kematian telah ditentukan waktunya, tidak dapat ditunda atau dipercepat

Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS, Al-Munafiqun, 63:11)

Dahsyatnya Rasa Sakit Saat Sakaratul Maut

Sabda Rasulullah SAW : "Sakaratul maut itu sakitnya sama dengan tusukan tiga ratus pedang" (HR Tirmidzi)

Sabda Rasulullah SAW : "Kematian yang paling ringan ibarat sebatang pohon penuh duri yang menancap di selembar kain sutera. Apakah batang pohon duri itu dapat diambil tanpa membawa serta bagian kain sutera yang tersobek ?" (HR Bukhari)

Atsar (pendapat) para sahabat Rasulullah SAW . Ka'b al-Ahbar berpendapat : "Sakaratul maut ibarat sebatang pohon berduri yang dimasukkan kedalam perut seseorang. Lalu, seorang lelaki menariknya dengan sekuat-kuatnya sehingga ranting itupun membawa semua bagian tubuh yang menyangkut padanya dan meninggalkan yang tersisa".

Imam Ghozali berpendapat : "Rasa sakit yang dirasakan selama sakaratul maut menghujam jiwa dan menyebar ke seluruh anggota tubuh sehingga bagian orang yang sedang sekarat merasakan dirinya ditarik-tarik dan dicerabut dari setiap urat nadi, urat syaraf, persendian,dari setiap akar rambut dan kulit kepala hingga kaki".

Imam Ghozali juga mengutip suatu riwayat ketika sekelompok Bani Israil yang sedang melewati sebuah pekuburan berdoa pada Allah SWT agar Ia menghidupkan satu mayat dari pekuburan itu sehingga mereka bisa mengetahui gambaran sakaratul maut. Dengan izin Allah melalui suatu cara tiba-tiba mereka dihadapkan pada seorang pria yang muncul dari salah satu kuburan. "Wahai manusia !", kata pria tersebut. "Apa yang kalian kehendaki dariku? Limapuluh tahun yang lalu aku mengalami kematian, namun hingga kini rasa perih bekas sakaratul maut itu belum juga hilang dariku."

Proses sakaratul maut bisa memakan waktu yang berbeda untuk setiap orang, dan tidak dapat dihitung dalam ukuran detik seperti hitungan waktu dunia ketika kita menyaksikan detik-detik terakhir kematian seseorang. Mustafa Kemal Attaturk, bapak modernisasi (sekularisasi) Turki, yang mengganti Turki dari negara bersyariat Islam menjadi negara sekular, dikabarkan mengalami proses sakaratul maut selama 6 bulan (walau tampak dunianya hanya beberapa detik), seperti dilaporkan oleh salah satu keturunannya melalui sebuah mimpi.

Rasa sakit sakaratul maut dialami setiap manusia, dengan berbagai macam tingkat rasa sakit, ini tidak terkait dengan tingkat keimanan atau kezhaliman seseorang selama ia hidup. Sebuah riwayat bahkan mengatakan bahwa rasa sakit sakaratul maut merupakan suatu proses pengurangan kadar siksaan akhirat kita kelak. Demikianlah rencana Allah. Wallahu a'lam bis shawab.

Sakaratul Maut Orang-orang Zhalim

Imam Ghozali mengutip sebuah riwayat yang menceritakan tentang keinginan Ibrahim as untuk melihat wajah Malaikatul Maut ketika mencabut nyawa orang zhalim.. Allah SWT pun memperlihatkan gambaran perupaan Malaikatul Maut sebagai seorang pria besar berkulit legam, rambut berdiri, berbau busuk, memiliki dua mata, satu didepan satu dibelakang, mengenakan pakaian serba hitam, sangat menakutkan, dari mulutnya keluar jilatan api, ketika melihatnya Ibrahim as pun pingsan tak sadarkan diri. Setelah sadar Ibrahim as pun berkata bahwa dengan memandang wajah Malaikatul Maut rasanya sudah cukup bagi seorang pelaku kejahatan untuk menerima ganjaran hukuman kejahatannya, padahal hukuman akhirat Allah jauh lebih dahsyat dari itu.

Kisah ini menggambarkan bahwa melihat wajah Malakatul Maut saja sudah menakutkan apalagi ketika sang Malaikat mulai menyentuh tubuh kita, menarik paksa roh dari tubuh kita, kemudian mulai menghentak-hentak tubuh kita agar roh (yang masih cinta dunia dan enggan meninggalkan dunia) lepas dari tubuh kita ibarat melepas akar serabut-serabut baja yang tertanam sangat dalam di tanah yang terbuat dari timah keras.

Itulah wajah Malaikatul Maut yang akan mendatangi kita kelak dan memisahkan roh dari tubuh kita. Itulah wajah yang seandainya kita melihatnya dalam mimpi sekalipun maka kita tidak akan pernah lagi bisa tertawa dan merasakan kegembiraan sepanjang sisa hidup kita.

Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim (berada) dalam tekanan-tekanan sakratulmaut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata): "Keluarkanlah nyawamu". Di hari ini kamu dibalas dengan siksaan yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan)yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya. (QS Al-An'am 6:93)

(Yaitu) orang-orang yang dimatikan oleh para malaikat dalam keadaan berbuat lalim kepada diri mereka sendiri, lalu mereka menyerah diri(sambil berkata); "Kami sekali-kali tidak mengerjakan sesuatu kejahatan pun". (Malaikat menjawab): "Ada, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang telah kamu kerjakan". Maka masukilah pintu-pintu neraka Jahanam, kamu kekal di dalamnya. Maka amat buruklah tempat orang-orang yang menyombongkan diri itu.. (QS, An-Nahl, 16 : 28-29)

Di akhir sakaratul maut, seorang manusia akan diperlihatkan padanya wajah dua Malaikat Pencatat Amal. Kepada orang zhalim, si malaikat akan berkata, "Semoga Allah tidak memberimu balasan yang baik, engkaulah yang membuat kami terpaksa hadir kami ke tengah-tengah perbuatan kejimu, dan membuat kami hadir menyaksikan perbuatan burukmu, memaksa kami mendengar ucapan-ucapan burukmu. Semoga Allah tidak memberimu balasan yang baik ! " Ketika itulah orang yang sekarat itu menatap lesu ke arah kedua malaikat itu.

Ketika sakaratul maut hampir selesai, dimana tenaga mereka telah hilang dan roh mulai merayap keluar dari jasad mereka, maka tibalah saatnya Malaikatul Maut mengabarkan padanya rumahnya kelak di akhirat. Rasulullah SAW pernah bersabda, "Tak seorangpun diantara kalian yang akan meninggalkan dunia ini kecuali telah diberikan tempat kembalinya dan diperlihatkan padanya tempatnya di surga atau di neraka".

Dan inilah ucapan malaikat ketika menunjukkan rumah akhirat seorang zhalim di neraka, "Wahai musuh Allah, itulah rumahmu kelak, bersiaplah engkau merasakan siksa neraka". Naudzu bila min dzalik!

Sakaratul Maut Orang-orang Yang Bertaqwa

Sebaliknya Imam Ghozali mengatakan bahwa orang beriman akan melihat rupa Malaikatul Maut sebagai pemuda tampan, berpakaian indah dan menyebarkan wangi yang sangat harum..

Dan dikatakan kepada orang-orang yang bertakwa: "Apakah yang telah diturunkan oleh Tuhanmu?" Mereka menjawab: "(Allah telah menurunkan) kebaikan".. Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini mendapat(pembalasan) yang baik. Dan sesungguhnya kampung akhirat adalah lebih baik dan itulah sebaik-baik tempat bagi orang yang bertakwa, (yaitu) surga Adn yang mereka masuk ke dalamnya, mengalir di bawahnya sungai-sungai, di dalam surga itu mereka mendapat segala apa yang mereka kehendaki.. Demikianlah Allah memberi balasan kepada orang-orang yang bertakwa. (yaitu) orang-orang yang diwafatkan dalam keadaan baik oleh para malaikat dengan mengatakan (kepada mereka): "Assalamu alaikum, masuklah kamu ke dalam surga itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan". (QS, An-Nahl, 16 : 30-31-32)

Dan saat terakhir sakaratul mautnya, malaikatpun akan menunjukkan surga yang akan menjadi rumahnya kelak di akhirat, dan berkata padanya, "Bergembiaralah, wahai sahabat Allah, itulah rumahmu kelak,bergembiralah dalam masa-masa menunggumu".

Wallahu a'lam bish-shawab.

Dahsyatnya Proses Sakaratul Maut

Oleh : Ustadz Abdullah Saleh Hadrami

Sakaratul Maut Seorang Mukmin

Segala puji hanya bagi Allah, shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Rasulullah, keluarga, para sahabat dan pengikut mereka yang setia sampai hari kiamat, Amma ba´du:

Sesungguhnya seorang hamba mukmin apabila hendak meninggalkan dunia menuju akhirat, turun kepadanya para malaikat dari langit yang berwajah putih seakan wajah mereka ibarat matahari… Mereka membawa kafan dan parfum dari surga…Mereka duduk di samping calon mayit sejauh mata memandang…

Kemudian datanglah Malaikat maut -Alaihis Salam dan duduklah di samping kepala calon mayit seraya berkata: ” Wahai jiwa yang baik, wahai jiwa yang tenang, keluarlah menuju ampunan dan ridha dari Allah.”…Maka keluarlah ruhnya dengan lembut seperti air yang menetes dari bibir tempat air…Malaikat maut-pun mengambilnya…setelah Malaikat mengambil ruh itu maka segera di masukkan dalam kafan yang dari surga tersebut dan diberi parfum yang dari surga itu…Lalu keluarlah dari ruh itu bau yang sangat wangi seperti bau parfum yang paling wangi dimuka bumi ini…

Ketika telah keluar ruhnya maka para Malaikat diantara langit dan bumi menshalatinya… Demikian pula semua Malaikat yang di langit…Dan dibukakan untuknya pintu-pintu langit…Semua penjaga pintu tersebut berdoa kepada Allah agar ruh tersebut lewat melalui pintunya…

Para Malaikat membawa ruh itu naik ke langit…Dan tiap-tiap melalui rombongan Malaikat mereka selalu bertanya: “Ruh siapa yang wangi ini?”…Para Malaikat yang membawanya menjawab: “Ini ruhnya Fulan bin Fulan”, sambil menyebutkan panggilan-panggilan terbaiknya selama di dunia…Malaikat yang membawanya menyebutkan kebaikan-kebaikannya selama di dunia…Kebaikan-kebaikannya dalam hubungan dengan Allah dan dengan sesama manusia bahkan dengan alam semesta… Tatkala telah sampai di langit dunia para Malaikat meminta di bukakan pintunya…Malaikat penjaga pintu langit membuka pintu itu…Kemudian semua Malaikat yang ada ikut mengiringi ruh itu sampai ke langit berikutnya hingga berakhir di langit ke tujuh….

Lalu Allah berfirman: “Tulislah catatan amal hamba-Ku di Illiyyiin! “Tahukah kamu apakah Illiyyiin itu? (Yaitu) kitab yang bertulis (untuk mencatat amal orang yang baik)” (QS. Al-Muthaffifiin: 19-20)….

Ditulislah catatan amalnya di Illiyyiin…Kemudian dikatakan: “Kembalikanlah ia ke bumi, karena Aku telah berjanji kepada mereka bahwa Aku menciptakan mereka darinya (tanah) dan mengembalikan mereka kepadanya serta membangkitkan mereka darinya pula pada kali yang lain”… Ruh itu-pun dikembalikan ke bumi dan ke jasadnya…Ketika telah dikebumikan ia mendengar suara alas kaki orang-orang yang pulang dari mengantarkan jenazahnya…

Sekarang ia sendirian di kuburnya…Gelap…Sempit…Pengap…Ada cacing…Ada kalajengking….

Kemudian datanglah dua Malaikat, Munkar dan Nakir, yang sangat keras…Kedua malaikat itu membentaknya serta mendudukkannya seraya bertanya: “Siapa Rabb-mu?” Ia menjawab: “Rabb-ku adalah Allah.”…Malaikat bertanya lagi: “Apa dien-mu?” Ia menjawab : “Dien-ku adalah Islam.”…Kedua Malaikat tersebut bertanya lagi: “Siapa orang yang diutus kepadamu?” Ia menjawab: “Dia adalah Rasulullah -Shallallaahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam.”…Malaikat bertanya lagi: “Apa amalmu?” Ia menjawab: “Aku membaca Kitab Allah, mengimani dan mengamalkannya.”…Malaikat tersebut membentaknya lagi: “Siapa Rabb-mu? Apa dien-mu? Dan siapa Nabi-mu?”…Itulah ujian terakhir yang menimpa orang mukmin…

Allah berfirman: “Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu (dua kalimat syahadat) dalam kehidupan di dunia dan di akhirat.” (QS. Ibrahim: 27)…

Ia-pun menjawab: “Rabb-ku adalah Allah, dien-ku adalah Islam dan Nabi-ku adalah Muhammad -Shallallaahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam.”…Lalu ada seruan dari langit: “Hamba-Ku benar, berilah ia hamparan dan pakaian dari surga serta bukalah untuknya pintu surga.”…Datang dan sampai kepadanya kebahagiaan dan wangi surga…Kuburnya diluaskan sejauh mata memandang….

Kemudian datang kepadanya seorang yang berwajah baik, berpakaian indah dan baunya wangi seraya berkata: “Kabar gembira dengan sesuatu yang menyenangkan anda, kabar gembira dengan ampunan dari Allah dan surga yang penuh dengan kenikmatan selamanya, ini adalah hari yang dijanjikan kepada anda.”…Ia-pun bertanya: “Siapa anda ?, semoga Allah memberi kabar gembira kepada anda. Wajahmu mendatangkan kebaikan.”…Orang tersebut menjawab: “Aku adalah amal salehmu. Demi Allah, anda selalu bersegera dalam taat kepada Allah dan lambat dalam maksiat kepada Allah, lalu Allah-pun membalasi anda dengan kebaikan pula.”…

Kemudian dibukakan untuknya pintu surga dan neraka seraya dikatakan: “Ini (neraka) adalah tempatmu jika kamu bermaksiat kapada Allah, Allah telah menggantinya dengan ini (surga).”…Tatkala ia melihat kedalam surga, ia-pun berkata: “Ya Allah segerakanlah kiamat, agar aku kembali kepada keluargaku dan hartaku.”…Lalu dijawab: “Tenanglah (di kubur ini dulu)”…Ia ingin segera kiamat agar bisa segera masuk ke dalam surga yang telah diperlihatkan kepadanya dan agar supaya bisa berkumpul dengan semua keluarganya kembali…Tapi, Allah telah menetapkan bahwa seseorang harus tinggal di kubur dulu, di alam barzakh, sampai kiamat besar…Setelah itu dihisab dan mendapatkan balasan yang setimpal dengan perbuantannya…Orang beriman akan masuk ke dalam surga…Memandang Wajah Allah Yang Maha Mulia…Mendapatkan Ridha Allah dan Allah tidak akan pernah lagi murka kepadanya selamanya…

Inilah perjalanan hidup yang pasti kita lalui…Ini bukan dongeng, tapi kenyataan…Percaya atau tidak?…Semoga bermanfaat…

Ya Allah, ampunilah dosa-dosa kami yang mendatangkan benacana…

Ampunilah dosa-dosa kami yang merubah karunia…Ampunilah dosa-dosa kami yang menurunkan bala’…Ampunilah dosa-dosa kami yang menghalangi doa…Ampunilah semua dosa yang telah kami lakukan dan semua kesalahan yang telah kami kerjakan…

Ya Allah, sungguh kami telah menganiaya diri kami, jika Engkau tidak mengampuni dan menyayangi kami, tentulah kami termasuk orang-orang yang merugi…Ya Allah, kami telah beriman kepadaMu, ampunilah dosa-dosa kami dan selamatkanlah kami dari api neraka…

Ya Allah, permudahlah sakaratul maut kami…Jadikanlah kematian kami husnul khotimah…Tolonglah kami agar kami mampu menjawab fitnah kubur dengan baik dan benar…Luaskan alam kubur kami seluas-luasnya sejauh mata memandang…Jadikanlah alam kubur kami sebagai taman diantara taman-taman surga…Permudahlah hisab kami…Masukkanlah kami ke dalam surgaMu…Berilah kami rizki memandang WajahMu Yang Maha Mulia…Berikanlah kepada kami RidhaMu yang Engkau tidak akan pernah lagi murka kepada kami setelah itu selamanya….

Ya Allah, kami mohon kepadaMu ridhaMu dan surgaMu…

Ya Allah, kami berlindung kepadaMu dari murkaMu dan nerakaMu…

Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Rasulullah, keluarga, para sahabat dan pengikut mereka yang setia sampai hari kiamat dan segala puji hanya bagi Allah.

Sakaratul Maut Orang Kafir dan Fajir

Sesungguhnya seorang hamba yang kafir atau fajir (banyak dosa), apabila hendak meninggalkan dunia menuju akhirat, turun kepadanya para Malaikat dari langit yang sangat keras lagi berwajah hitam sambil membawa kain yang kasar dari neraka…Para malaikat itu duduk disamping calon mayit sejauh mata memandang…

Kemudian datang Malaikat maut -Alaihis Salam dan duduk disamping kepalanya seraya berkata: “Wahai jiwa yang busuk keluarlah menuju murka dan kebencian dari Allah”…Ruh itupun terkejut…Lalu Malaikat mencabutnya seperti mencabut alat pemanggang yang banyak cabangnya dari kain yang basah sehingga terputuslah urat-urat dan ototnya…

Malaikat itupun mengambil ruhnya dan langsung memasukkannya kedalam kain kasar (yang dari neraka itu)…Keluar dari ruh itu bau yang sangat busuk seperti bau paling busuk yang pernah ada dimuka bumi ini…Para Malaikat lalu membawa ruh itu naik, tiadalah melalui rombongan Malaikat melainkan mereka selalu bertanya: “Ruh siapa yang busuk ini?”…Para Malaikat yang membawanya menjawab: “Ini ruhnya Fulan bin Fulan”, dengan menyebut panggilan-panggilan buruknya ketika di dunia…Malaikat yang membawanya menyebutkan keburukan-keburukanya selama di dunia…Keburukan-keburukannya dalam hubungan dengan Allah dan dengan sesama manusia bahkan dengan alam semesta…

Semua malaikat diantara langit dan bumi melaknatinya (mengutuknya), juga semua malaikat yang di langit…Ditutup untuknya pintu-pintu langit…Masing-masing penjaga pintu berdoa kepada Allah agar ruh itu tidak lewat melalui pintunya….

Tatkala telah sampai di langit dunia mereka meminta agar dibuka pintunya dan ternyata tidak dibukakan…Kemudian Rasulullah -Shallallaahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam membacakan: “Sekali-kali tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit dan tidak (pula) mereka masuk sorga, hingga unta masuk ke lubang jarum.” (QS.Al-A´raaf: 40)….Lantas Allah berfirman: “Tulislah catatan amalnya di sijjiin, dibumi yang paling bawah”,…Kemudian dikatakan: “Kembalikan hambaKu ke bumi karena Aku telah berjanji bahwa Aku menciptakan mereka darinya (tanah) dan mengembalikan mereka kepadanya serta mengeluarkan mereka darinya pula pada kali yang lain”…

Lalu ruhnya dilempar dari langit sehingga terjatuh ke bumi, kemudian Rasulullah -Shallallaahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam membacakan ayat: “Dan barangsiapa menyekutukan Allah, maka seolah-olah ia jatuh dari langit lalu disambar oleh burung, atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh.” (QS. Al-Hajj: 31)…Dikembalikan ruh itu ke jasadnya sehingga ia mendengar suara alas kaki orang-orang yang pulang dari mengantar jenazahnya…

Sekarang ia sendirian di kuburnya…Gelap…Sempit…Pengap…Ada cacing…Ada kalajengking….Kemudian datanglah dua Malaikat, Munkar dan Nakir, yang sangat keras…Dua Malaikat yang sangat keras dan membentaknya serta mendudukkannya seraya bertanya: “Siapa Rabb-mu?”…Ia menjawab: “Hah…hah…Saya tidak tahuuuu.”…Malaikat bertanya lagi: “Apa Dien-mu?”…Ia menjawab: “Hah…hah…Saya tidak tahuuuu”. Kedua malaikat itupun bertanya lagi: “Siapa orang yang diutus kepadamu?”…Ia tidak tahu namanya, lalu malaikat mengatakan: “Muhammad!”…Orang itu menjawab: “Hah…hah…Saya tidak tahuuuu, saya mendengar orang-orang mengatakan itu. !”…Lalu dikatakan kepadanya: “Anda tidak tahu dan tidak mau membaca (belajar).”…Kemudian terdengarlah seruan dari langit: “Ia berdusta, berilah ia hamparan dari neraka dan bukakan untuknya pintu ke neraka.”…Lalu sampailah kepadanya panas dan racun-racun neraka dan kuburnya disempitkan sehingga terpatah-patah tulang rusuknya…

Setelah itu datang kepadanya seorang yang berwajah buruk, berpakaian jelek dan berbau tidak enak seraya berkata: “Kabar buruk bagimu, ini adalah hari yang dijanjikan kepadamu.”…Orang itu (si mayit) bertanya: “Siapa kamu? semoga Allah memberi kabar buruk kepadamu, wajahmu mendatangkan keburukan.”…Ia menjawab: “Aku adalah amal burukmu, Demi Allah, aku tidak mengetahui melainkan kamu lambat dalam ketaatan kepada Allah, cepat dalam kemaksiatan, lalu Allah membalasimu dengan keburukan.”…Kemudian ia (si mayit) dikuasai oleh seorang yang buta, tuli lagi bisu (maksudnya tidak berbelas kasihan) yang ditangannya ada batang besi, sekiranya dipukulkan ke gunung pasti menjadi tanah…Lalu dia memukulnya dengan sekali pukulan sehingga ia menjadi tanah, kemudian Allah mengembalikannya seperti semula…Lalu dia memukulnya lagi dengan pukulan yang lain, sehingga ia (orang kafir atau fajir) berteriak (kesakitan) dengan teriakan yang didengar oleh semua makhluk kecuali manusia dan jin….Kemudian dibukakan untuknya pintu neraka dan ia diberi hamparan dari neraka…Ia berkata: “Ya Rabb, Janganlah terjadi kiamat.”… Ia tidak ingin segera kiamat karena ia yakin akan mendapat adzab yang lebih dahsyat dari adzab kubur…Tapi, Allah telah menetapkan bahwa seseorang harus tinggal di kubur dulu, di alam barzakh, sampai kiamat besar…Setelah itu dihisab dan mendapatkan balasan yang setimpal dengan perbuantannya…Orang kafir atau fajir akan masuk neraka jahannam yang panasnya tiada tara…Ia tidak hidup di dalamnya dengan kehidupan yang layak dan tidak pula mati yang memungkinkannya untuk beristirahat…Ia hanya merasakan siksa dan siksa…Allah murka kepadanya…

Inilah perjalanan hidup yang pasti kita lalui…Ini bukan dongeng, tapi kenyataan…Percaya atau tidak?…Semoga bermanfaat…

Ya Allah, puja dan puji kami panjatkan hanya kepadamu…Curahkan shalawat dan salamMu kepada Nabi Muhammad dan keluarganya…

Ya Allah, jadikanlah kami mencintai dan mengikuti ajaran Beliau lahir dan batin…

Wafatkan kami di atas agama Beliau…

Kumpulkan kami dalam kelompok Beliau…

Masukkanlah kami dalam syafa’at Beliau…

Berilah kami minum dari Al-Haudl (telaga) Beliau, yang airnya lebih putih dari susu, lebih manis dari madu, lebih wangi dari misk, yang jumlah bejana-bejananya sejumlah dan seindah bintang-bintang di langit, yang barangsiapa minum seteguk tidak akan haus selama-lamanya…

Ya Allah, masukkanlah kami ke dalam surga bersama Rasulullah -Shallallaahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam, bersama para Nabi, shiddiiqiin, syuhada’ dan shalihiin…

Ya Allah, tulislah itu semua untuk kami, kedua orang tua kami dan semua kamum muslimin….

Ya Allah, kami berlindung kepadaMu dari adzab neraka jahannam…Dari adzab kubur…Dari fitnah kehidupan dan kematian…Dan dari fitnah al-masih Dajjal…

Ya Allah…Wahai Yang Maha Pemaaf…Wahai Yang Maha Pengampun…Wahai Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang…Wahai Yang Maha Menerima Taubat…Sungguh ampunanMu lebih luas dari dosa-dosa kami dan rahmat kasih sayangMu lebih kami harapkan daripada amal perbuatan kami…Engkau Maha Pemaaf, suka memaafkan, maafkanlah kami…

Ya Allah, kami memohon kepadaMu semua kebaikan yang datang secara tiba-tiba, yang perbendaharaannya ada di TanganMu, yang cepat dan yang lambat yang kami ketahui dan yang tidak kami ketahui, yang telah dimohon oleh hamba dan NabiMu Muhammad -Shallallaahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam dan hamba-hambaMu yang shalih…

Ya Allah, kami berlindung kepadaMu dari semua keburukan yang datang secara tiba-tiba, yang perbendaharaannya ada di TanganMu, yang cepat dan yang lambat yang kami ketahui dan yang tidak kami ketahui, yang telah berlindung daripadanya hamba dan NabiMu Muhammad -Shallallaahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam dan hamba-hambaMu yang shalih…

Ya Allah, bersihkanlah hati kami dari kemunafikan…Bersihkanlah amal kami dari riya’…Bersihkanlah lisan kami dari berdusta dan ghibah…Bersihkanlah mata kami dari berkhianat…Sesungguhnya Engkau mengetahui mata-mata yang berkhianat dan segala yang tersembunyi dalam dada….

Ya Allah, kami memohon kepadaMu husnul khotimah dan kami berlindung kepadaMu dari suu’ul khotimah…

Ya Rabb kami, berikanlah kepada kami kebaikan di dunia, kebaikan di akhirat dan selamatkanlah kami dari adzab neraka…

Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Rasulullah, keluarga, para sahabat dan pengikut mereka yang setia sampai hari kiamat dan segala puji hanya bagi Allah.

bunuh diri

Islam

Islam, serupa dengan agama-agama Nabi Ibrahim yang lain, memperlihatkan bunuh diri sebagai suatu dosa yang amat menjejaskan perjalanan rohaniah seseorang. Bagi mereka yang dahulu percaya, tetapi akhirnya menolak kepercayaan mereka kepada Allah, hakikatnya kelihatan jelas negatif.

Sepatah ayat dalam bab keempat Al-Quran, An-Nisaa berkata: "Dan janganlah kamu bunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu." (4:29) Larangan terhadap bunuh diri juga dicatat dalam kenyataan-kenyataan hadis yang tulen. Umpamanya, "Orang yang mencekik dirinya sendiri hingga mati akan mencekiknya juga dalam neraka, dan orang yang menikam dirinya juga akan menikam dirinya di dalam neraka dan orang yang melemparkan dirinya dari tempat tinggi untuk membunuh diri, maka akan selalu dia melemparkan dirinya di dalam neraka." [1]